Natal identik dengan adanya damai karena saat ini adalah kelahiran dari sang Raja Damai..tetapi ketika ditanya adakah damai dihatiku?? kembali aku berpikir dan aku diteguhkan dengan hal ini bahwa damai tidak ditimbulkan dari apa yg ada di sekitar kita, tetapi damai itu muncul karena sesuatu yg dari dalam hati kita yg akan mempengaruhi hidup kita.
bukan karena ada orang yg membuatmu jengkel, kesel, marah, gondog, mangkel, bahkan bener2 membuatmu mual menjadikan damai itu tidak ada bukan pula karena lingkungan yg mengusik dan tidak ada ketenangan maka damai itu menghilang...lihatlah pendahulu kita yg memberikan contoh iman kepada kita mereka tetap merasakan damai walaupun lingkungan, orang2 ... See Moredan diri mereka sendiri tidak dalam keadaan damai (enak) dan menyenangkan tapi hati mereka penuh dengan ucapan syukur karena semua yg Tuhan ijinkan unt mereka alami malah mereka bermegah atas semuanya itu karena "Tuhan damai Tuhan selalu diberikan dan selalu menyertai kita"
Pikirkanlah apa yg mempengaruhi hatimu saat ini? adakah damai itu ada??
"kebanyakan orang menghasilkan hanya ketika mereka sedang menginginkannya. para pemimpin menghasilkan bahkan ketika mereka sedang tidak menginginkannya. -Melvin Maxwell-
Kamis, 24 Desember 2009
Rabu, 16 Desember 2009
kenyamanan=racun
Kenyamanan bisa menjadi racun yang membius sehingga yang kita inginkan selalu yang enak.
Sabtu, 05 Desember 2009
need of good role models
Lives of great men all remind us
We can make our lives sublime,
And, departing, leave behind us
Footprints on the sands of time.
Footprints, that perhaps another,
Sailing o'er life's solemn main,
A fornlorn and shipwrecked brother,
Seeing, shall take heart again.
By Henry Wadsworth Longfellow
We can make our lives sublime,
And, departing, leave behind us
Footprints on the sands of time.
Footprints, that perhaps another,
Sailing o'er life's solemn main,
A fornlorn and shipwrecked brother,
Seeing, shall take heart again.
By Henry Wadsworth Longfellow
Langganan:
Postingan (Atom)