Selasa, 06 Juli 2010

Peduli VS Cuek

Matius 2: 1-13

Dalam kehidupan kita terlihat ada dua gaya yang akan muncul yaitu: kita memberikan respon/tanggap atau kita membiarkan begitu saja atau cuek, masa bodoh dengan apa yang ada.

Terkadang kita lebih mengambil sikap masa bodoh atau cuek dari pada kita menjadi peduli, beberapa tahun yang lalu ada selogan yang cukup tenar "Cuek Is D Best". Memang ketika kita cuek rasanya tidak banyak masalah karena kita cenderung untuk tidak memperdulikan apa yang terjadi di sekitar kita (masa bodo) dan sekitar juga masa bodo dengan kita dan yang terjadi adalah..masalahmu ya masalahmu, masalahku ya masalahku mungkin masalahmu berat tetapi aku tidak mau ikut campur karena itu tanggunganmu. wah enak ga tuh... kalo seumpama kita ada kematian masa ya gali kuburan sendiri,terus siapa yg akan menutup kuburannya??

orang enggan untuk care atau peduli kerena biasanya ketika mereka peduli maka seakan masalah yang muncul tidak menjadi sedikit malah tambah "bejibun", kita seakan terikat dengan itu dan bagi mereka yang mudah berbelas kasihan ini adalah "jebakan" jitu yang mau tidak mau menyeret mereka dalam masalah/pergumulan itu semaki dalam dan hasilnya?? susah untuk keluar dan juga melepaskan diri..
Jadi.. CUEK ga bagus tapi PEDULI juga seakan ga nyaman...jadi bagaimana??

Di Matius 2:1-13 ada 4 tokoh yang dibicarakan disana
1. orang Majus
2. Herodes
3. Iman dan Ahli Taurat
4. Seluruh Yerusalem (penduduknya)

dari tokoh ini ada yang cuek.. dan ada yang peduli yuk kita lihat sama2

YANG CUEK:
1. Ahli Taurat dan Imam Kepala
Mereka tahu betul tentang kelahiran mesias bahkan tempat kelahirannya pun tahu dengan pasti. Memang yang tidak mereka tau tuh kapan hal itu terjadi
Tetapi memang tidak salah juga sih.. Beberapa waktu sebelum kelahiran Yesus, ada banyak orang yang memperjuangkan kebebasan orang Yahudi dari penjajahan pemerintahan Romawi untuk menjadi negara merdeka seperti dulu kala. Tetapi beberapa dari mereka jatuh pada kesalahan dengan mengaku sebagai mesias (sang pembebas). Kemungkinan ini yang menjadi dasar mengapa mereka mengambil sikap CUEK. mungkin mereka lelah dengan adanya "pemberontak-pemberontak" yang mengaku sebagai mesias maka jika ada kabar yang serupa mereka akan cenderung mengabaikannya dan merasa itu adalah angin lalu saja.

nah, kita juga sering mengambil sikap cuek dan tidak mau tahu katika sekeliling kita membuat kita merasa dibohongin, Kesal atau adanya ketidakpastian yang terus menerus yang mengakibatkan kita lelah untuk mendengar dan kurang tajam dalam melihat situasi dan kejadian yg ada, apalagi kalau hal itu menjadi 'Habit' atau kebiasaan orang-orang disekitar kita. Maka cenderung kita adalah "memukul rata" dengan kejadian yang sebelumnya.
contoh: pengamen yang pura-pura (baik itu pura-pura cacat,belom makan beberapa hari, sakit dll). Hal ini membuat kita tidak tau mana yang jujur dan mana yang tidak. Akibat dari kecenderungan sikap Cuek kita ini adalah kita melewatkan kesempatan besar yang hadir dalam kejadian yang kita alami, seperti hanya Imam kepala dan ahli Taurat mereka melewatkan kesempatan besar melihat Allah yang menjadi manusia sang Pembebas dan juga Sang Mesias pembawa kedamaian.

Terkadang keadaan "memaksa" kita untuk cuek,tidak peduli dan masa bodoh pada keadaan sekitar tetapi itu membuat kita tidak lagi tajam dalam menganalisa keadaan sekitar yg mungkin membutuhkan perhatian kita.jadi kita masi akan tetap CUEK ataukah kita akan tetap menajamkan kewaspadaan kita akan berita besar yang Allah "selipkan" dalam rutinitas dan habit orang sekitar yang menjemukan kita?

2. Orang-orang Yerusalem
Secara khusus seharusnya mereka sudah tahu mengenai Mesias karena secara tradisi mereka adalah orang yang mengenal Alkitan sejak kecil..tetapi yang mereka lakukan hanya terkejut dan mungkin menjadikan berita ini sebagai gosip hangat yang beredar dari rumah ke rumah, di kumpulan mereka mengambil air bersama atau ketika mereka mengadakan perkumpulan di pintu gerbang. Bisa jadi mereka ada yang percara tapi kemudian ragu karena banyaknya pemberitaan yang simpang siur, atau mungkin ada yang mencoba untuk menyelidikinya dan kekurangan bukti yg kuat (apalagi ditambah banyaknya berita jadi kebingungan) wah ada banyak hal mungkin terjadi pada waktu itu di antara penduduk

tapi kembali mereka hanya terkejut dan "do nothing" sehingga kesempatan itupun lewat begitu saja. bisa jadi pemilik penginapan yang memberikan kandangnya pun melewatkan kesempatan ini.

YANG PEDULI
1. Raja Herodes
Dari apa yang kita baca kita tahu bahwa dia sangat peduli dengan kelaran Yesus, mungkin ini karena orang Majus menyebutnya sebagai “Raja orang Yahudi” sedangkan yang menjadi raja yang berkuasa pada masa itu adalah Dia Herodes. Kepedulian Herodes pada saat itu adalah kepedulian untuk menyelamatkan tahta atau kedudukannya. Banyak hal yang dia telah lakukan untuk bisa menjadi seorang raja seperti pada saat itu. Tetapi tiba-tiba ada yang menggantikan dia??!! wah ini sebuah ancaman...jangankan orang lain, keluarga sendiri yang kelihatannya menganam kelangsungan tahtanya saja dia bunuh..

Herodes memang punya kepedulian tapi itu kepedulian palsu, kepeduliannya hanya untuk menyelamatkan karier dan posisinya

coba kita lihat..
paska pemilu kemarin berapa banyak kepedulian palsu yang terungkap dan dengan tanpa malu diperlihatkan dan diakui oleh beberapa caleg yang gagal mendapat dukungan suara sehingga gagal mendapatkan kekuasaan. ini beberapa contoh yg bisa saya kumpulkan:
- menarik kembali barang-barang pemberian (karpet, alat musik, tiang listrik, tabungan@50rb dll)
- menutup satu-satunya TK yang ada sampai banyak anak yang sekolah disana menjadi terlantar (TK itu didirikan oleh caleg yang akhirnya tidak mendapat suara yg cukup dan tidak mendapat kekuasaan)
- memutuskan jembatan yang dibangun untuk menghubungkan 9 desa (karena tidak lolos maka jembatan yg dibangun diputuskan lagi)

dan ada banyak tindakan tak terpuji lainnya. apakah dengan berbuat begitu mereka akan mendapatkan simpati?! tidak yg ada mereka akan mendapat caci maki dan makin jelaslah bahwa segaa kebaikan mereka selama ini ada pamprihnya dan membutuhkan timbal balik..tidak tulus dan tidak semanis yang terlihat..

apakah kitapun melakukan hal ini?? kepedulian kita pada sekeliling adalah kepedulian palsu yang menginginkan balasan, kepedulian supaya kekuasaan kita menjadi langgeng, kepedulian yg menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati yg palsu?? menjilat untuk mendapatkan posisi??
jika memang itu yg kita lakukan ingatlah itu tidak sesuatu yg abadi dan tidak membawa harum nama Tuhan

2. Orang-orang Majus
ini adalah kepedulian yang perlu diacungi jempol karena mereka walaupun tidak banyak mengetahui tentang Mesias tetapi mereka tidak mengabaikan tanda dan keajaiban juga kesempatan yang diberikan kepada mereka.
jarak, waktu dan bahaya yang mengintai mereka dalam perjalanan bukan merupakan halangan yang besar bagi mereka. Mereka rela korbankan semua itu untuk melihat dan menemukan keajaiban besar dan Tuhan tidak membiarkan mereka tidak menjadi kecewa walaupun yang mereka dapatkan adalah seorang bayi yang bukan berada di lingkungan kerajaan tapi di sebuah rumah yang sederhana, mereka mereka sangat bersukacita (mat 2:10)tak hanya itu saja mereka yg telah mempersiapkan hadiahnya memberikan hadiah itu dengan bersujut seperti kepada seorang yang sangat tinggi kedudukannya.

ketika kita memang peduli pada sesuatu pastilah tak ada halangan yg menjadikan kita berat melangkah seberapapun besar halangan itu akan menjadi semangat bagi kita untuk mencapai apa yang menjadi keinginan kita..dan ketika menemukan hasil yang tidak seperti apa yang kita bayangkan/prediksikan hati-hatilah jangan jatuh pada kekecewaan karena itu kita tidak akan melihat indahnya anugerah yg Tuhan telah siapkan dan tidak akan pernah merasakan sukacita yg penuh.


apa yg dapat kita ambil:
kalo kita CUEK: maka kita akan melewatkan hal-hal yang besar yag akan terjadi

Kalo kita PEDULI(palsu): lama kelamaan akan terihat dan tercium "kebusukan" dibalik kepedulian yang palsu, setiap kebusukan yang ditutupi akan tercium juga. dan kepedulian ini akan terkesan (dan memang begitu) Egois dan mementingkan diri sendiri

Kalo kita Peduli: kita akan mendapatkan sukacita yang penuh dan tidak melewatkan sesuatu yg telah Allah buat unt kita..
tapi hati-hati untuk tidak jatuh dalam kekecewaan ketika hasil dari kepedulian kita tidak seperti apa yg kita harapkan.

SELAMAT BER-PEDULI

Trust in God Plan

Matius 1:18-25
Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi...Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,(Matius 1:19-20,24)

Ini bukan cerita mengenai kelahiran Tuhan Yesus tetapi lebih banyak menceritakan mengenai pergumulan Yusuf kerika akan mengambil bagian dalam hidup maria dan sekaligus mengambil bagian dalam sebuah rancangan besar.

Maria lebih dahulu taat dengan segala konsekuensi yang ada di depan, termasuk salah paham dan penolakan dari Yusuf yang pada waktu itu menjadi tunangannya. Bukan perkara yang mudah untuk mengkomunikasikan keadaan yang sangat rumit ini apalagi berhubungan dengan kebudayaan pada waktu itu. Hukuman rajam sudah menanti Maria jika dia ketauan hamil sebelum sah menjadi istri Yusuf, tetapi Maria sudah menyerahkan kepada Tuhan segala yang terjadi, penyerahan total Maria terlihat dalam ucapannya kepada Malaikat Tuhan yang mendatanginya "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."(Lukas 1:38). Dan dalam pergumulan yang besar ini Allah yang bertindak sebagai perencana tidak tinggal diam dan tidak membiarkan Maria kebingungan seorang diri. Mungkin pada waktu itu Maria mengalami kebingungan bagaimana membicarakan perihal ini kepada Yusuf, tetapi Tuhan sangat luar biasa Dia bekerja dengan cara yang tidak terbayangkan dan Dia membuka jalan untuk kesesakan dan pergumulan yang dialami oleh umatNya yang telah menyerahkan diri.

"Allah telah membuat rencana bagi kita maka yakinlah Allah juga telah membuka jalan..lalu apa lagi yang akan kita takutkan?"

Coba lihat..bahkan waktu Yusuf baru mempertimbangkan dan belom memutuskan Allah telah campur tangan disana. Ia memberitahukan apa yang terjadi.
Hebatnya...Yusuf tidak lagi ragu, dia mantap mengambil Maria dan tidak mensia-sia kan tapi mengasihi dan menghormatinya (lihatlah apa yang Firman Tuhan tuliskan tentang sikap Yusuf kepada Maria ay 24-25)
Yusuf percaya bahwa itu adalah perintah Tuhan tanpa bertanya-tanya ataupun meragukannya. ini terjadi karena ada hubungan yang indah dan akrab antara Yusuf dan Tuhan.

renunganku:
dari apa yang kurenungkan aku mendapatkan beberapa hal yaitu:
a. ketika Allah meminta kita untuk melakukan sesuatu maka yakinlah bahwa Allah tidak tinggal diam dan Dia telah menyiapkan jalan bagi kita untuk bisa melakukan rencananya dengan baik..

b. Allah memang menyiapkan rencana dan jalan untuk kita lalui tetapi yang harus kita kerjakan adalah memberikan semua hati kita kepadaNya dan tidak sedikitpun meragukan semua yang Dia berikan kepada kita

c. Belajar percaya dan bersandar total kepada Allah walaupun jalan yg kita lalui tidak semulus dan se enak yang kita pikirkan dan bayangkan