Kamis, 08 Oktober 2009

Pikirkanlah semuanya itu

dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.” (Filipi 4:9)

Sepanjang manusia hidup dalam dunia, ada banyak hal yang harus dipikirkan. Beberapa waktu terakhir, manusia terfokus memikirkan kenaikan harga emas, minyak tanah dan gas LPG yang jarang ada di pasaran. Bahkan, persoalan Timur Tengah sering menjadi pemikiran kita, masyarakat yang tinggal di Indonesia. Maka dapat disimpulkan bahwa, pikiran merupakan karunia Tuhan yang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu, namun pikiran masih dapat dikontrol oleh manusia itu sendiri.
Ketika Rasul Paulus berada di penjara, ia menulis surat kepada jemaat Tuhan di Filipi. Melalui suratnya itu, ia menceritakan keadaan dirinya yang menderita, namun ia tetap bersukacita. Bagaimana dengan kita? Tekanan dan penderitaan dapat membuat kita kehilangan sukacita. Siapa yang tidak sedih apabila ditinggal oleh orang yang kita kasihi? Atau, Siapa yang tidak susah saat pekerjaan dan usaha menurun atau bangkrut? Namun, apabila seseorang dapat mengatur dan mengarahkan pemikirannya dari hal-hal lahiriah kepada hal-hal yang rohani, maka ia akan memperoleh penghiburan dan kekuatan yang membawa sukacita sorgawi memenuhi hidupnya. Kata Paulus, “Jadi akhirnya,” menunjuk pada suatu kesimpulan yang penting dari seluruh nasihatnya yang harus diperhatikan oleh jemaat Filipi. Paulus memerintahkan mereka untuk lebih memikirkan kesimpulan itu. Lalu, apa yang harus kita pikirkan? Pikirkan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang murni, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan yang patut di puji.
Apabila hari ini kita sedang dibingungkan dengan pikiran-pikiran yang membebani kita, marilah kita mengambil waktu sejenak untuk mulai memikirkan hal-hal rohani, baik yang berhubungan dengan hidup kita sendiri, maupun sesama kita yang berada di sekitar kita. Mulailah merenungkan firman Tuhan dan berserahlah kepada tuntunan Tuhan dengan memakai pikiran sesuai kebenaran-Nya.

Jagailah pikiran Anda dengan memikirkan kebenaran firman Tuhan untuk menuntun Anda dalam berbagai persoalan.

Bapak Tahu yg baik

Ayat Bacaan: Yohanes 11:1-15
“Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.” (Yohanes 11:4)

Secara umum, kita lebih suka mengalami kebaikan Allah yang sesuai dengan keinginan kita. Kita suka jika usaha kita lancar, keuntungan terus mengalir masuk, tubuh sehat, dan kepandaian anak-anak kita di atas rata-rata. Kita senang jika gaji pekerjaan kita tinggi, atau pacaran berjalan mulus. Tapi, kita tidak suka yang sebaliknya. Apabila hal ini benar, maka kita telah keliru menilai Allah. Allah memiliki rencana yang sempurna, yang tidak mungkin salah, sekalipun itu tidak menyenangkan hati kita.
Ketika Lazarus sakit, Tuhan bukan saja tidak segera pergi menyembuhkannya, Dia malah menjauh dari Betania pergi ke Yudea yang berada di bagian barat daya. Maria dan Marta ingin agar Tuhan menyembuhkannya, tapi Ia sepertinya mengabaikannya. Akhirnya, Lazarus meninggal. Kisah ini mengajarkan, bahwa Allah mempunyai rencana yang kadang tidak mampu kita tangkap dengan akal kita yang terbatas, dan yang sebenarnya lebih baik daripada apa yang kita harapkan. Allah ingin melakukan suatu mujizat yang lebih besar daripada sekadar menyembuhkan Lazarus. Jika Lazarus disembuhkan demikian saja, mungkin orang akan berpikir bahwa dia sembuh karena sudah waktunya. Tapi, menghidupkan orang mati ialah hal yang jauh lebih besar dampaknya; orang tidak mungkin dapat menyangkal bahwa itu adalah pekerjaan Allah.
Kisah tersebut mengajarkan kebenaran mendasar; jika Allah berencana untuk melakukan satu pertolongan pada manusia, maka tidak ada hal apapun yang terlalu besar untuk menghalangi kuasa Allah. Maka, bila Allah mengizinkan seseorang mengalami kesulitan dalam hidupnya, itu pasti terjadi karena suatu tujuan tertentu, dan tujuan itu pasti demi kebaikan anak-Nya, karena rancangan Allah atas hidup anak-anak-Nya dapat dipastikan adalah rancangan yang baik (Rm. 8:28). Allah dapat memakai segala sesuatu untuk menyatakan kebaikan-Nya, entah itu melalui pengalaman kelancaran ataupun sebaliknya.

Jika kita tetap tinggal di dalam Tuhan, maka kita akan mengerti apa yang Allah perbuat bagi kita, demi kebaikan kita.

DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi tiap orang Kristen agar mereka tidak kecewa dan putus asa ketika Tuhan mengizinkan penderitaan terjadi dalam hidup, tapi sebaliknya, tetap bertekun dalam doa dan hidup menurut firman-Nya.

kisah sebuah jam

Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. “Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?” “Ha?,” kata jam terperanjat, “Mana sanggup saya?” “Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?” “Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?” jawab jam penuh keraguan.“Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?” “Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu” tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya. Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam. “Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?” “Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!” kata jam dengan penuh antusias.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.

Renungkan :
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita anggap impossible untuk dilakukan sekalipun.Jangan berkata “tidak” sebelum Anda pernah mencobanya.

orang yg sukses

seorang yang sangat sukses, menjelaskan orang yang sukses adalah mereka yang mencoba, bukan mengeluh; yang bekerja, bukan mangkir; yang bertanggung jawab, bukan mengelak; yang mau menanggung beban, bukan yang berdiri diam; yang menatap ke depan; yang memberi nasehat.
Elbert Hubbard,

orang yg berhasil hidupnya

"Orang yang berhasil hidupnya adalah mereka yang selalu ceria dan berpengharapan, yang melakukan pekerjaannya dengan senyum di wajahnya, bersikap sama dalam menghadapi kesempatan dan kesempitan."
Charles Kingsley

yg terbaik??


Burung-burung tidak kuatir tentang siapa yang nanyiannya terbaik; mereka lakukan apa yang wajar mereka lakukan. Daripada membanding-bandingkan dengan talenta orang lain, marilah kita berterima kasih pada Tuhan untuk apapun yang kita miliki dan menggunakannya, karena jika tidak kita akan menjadi orang yang tak berdaya.
Patricia Erwin Nordman, Walking through the Darkness