Jumat, 24 Desember 2010

Obedience to God is the key to freedom

Lost & Found

What is your "5 loaves & 2 fishes"?

Miliki perkataan yang mendatangkan berkat

“Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” Amsal 18:21

Mengiring Yesus dalam kehidupan umat Tuhan senantiasa penuh dengan masalah dan problema. Semua pencobaan yang datang dalam hidup kita diijinkan oleh Tuhan untuk dapat membentuk kita semua hingga mencapai kepada kesempurnaan. Ketika kita bertobat dan menerima Yesus sebagai juruselamat kita, masih banyak hal dalam kehidupan kita yang tidak berkenan di hadapanNya. Semua hal yang tidak berkenan ini dalam hidup kita ini tentunya akan menghalangi kita untuk menerima berkat dari Tuhan.

Salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah perkataan yang kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar.” Yak 3:4-5a

Firman Tuhan mengatakan bahwa apa yang kita ucapkan dapat mengendalikan keseluruhan hidup kita bagaikan sebuah kemudi yang kecil dapat mengendalikan arah dan tujuan sebuah kapal yang besar.

Perkataan yang positif akan memberikan dampak yang positif juga bagi hidup kita, apalagi jika kita memperkatakan Firman Tuhan. Firman Tuhan akan membentuk kehidupan kita dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang tidak tahu menjadi berhikmat, dari yang tidak punya menjadi punya, dari yang sakit menjadi sehat, dari yang tidak mampu menjadi mampu, dari yang kecil menjadi besar.

Pertama kali Tuhan Allah menciptakan dunia ini beserta isinya dan alam semesta adalah dengan memperkatakan Firman: “Jadilah….”, maka semuanya itu tercipta.

Setiap pelayanan Yesus sewaktu Dia menjadi manusia selalu memperkatakan Firman Tuhan. Ketika Dia dicobai oleh iblis, yang keluar dari mulutNya adalah Firman Tuhan. Oleh FirmanNya itulah siasat si iblis dapat dikalahkan.

Tuhan adalah pencipta, dengan FirmanNya hidup kita dapat diciptakan seturut dengan kehendakNya. Oleh karena itu, perkatakanlah Firman Tuhan dalam setiap langkah hidup kita, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah, bahkan dalam keadaan kehilangan harapan sekalipun. Tanpa kita sadari, Firman yang kita perkatakan akan bekerja secara ajaib (supranatural), membentuk, menciptakan, mengubahkan keseluruhan hidup kita sesuai dengan rencanaNya.

Hal yang menjadi halangan berkat Tuhan:

“Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?
Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar. ” Yak 3:9-12

Perkataan-perkataan yang negatif akan membentuk hal-hal yang negatif juga dalam kehidupan kita. Masalah yang kita alami sehingga membuat kita merasa tidak mampu, kelelahan, putus asa, kecewa, marah dan hilang pengharapan dapat membuat kita mengeluarkan kata-kata yang negatif dan tidak berkenan di hadapan Tuhan. Hal ini tidak akan membuat masalah kita menjadi selesai, tetapi dapat memperburuk keadaan. Kata-kata negatif yang keluar dari mulut kita dapat menjadi kutuk atas kehidupan kita bahkan kutuk bagi orang lain jika diucapkan terhadap orang lain. Kutuk ini akan mengikat hidup kita sehingga kita tidak bisa memperoleh berkat yang sudah Tuhan sediakan bagi kita. Tapi tentunya kutuk ini juga dapat dilepaskan di dalam nama Yesus Kristus.

Kisah bangsa Israel yang mengembara di padang gurun selama 40 tahun merupakan pelajaran bagi kita semua sebagai umatNya. Kita banyak melihat sungut-sungut bangsa Israel sehingga mendatangkan murka Tuhan. Bahkan hampir seluruh generasi Musa tidak dapat memasuki Tanah Perjanjian, kecuali Yosua dan Kaleb. Ini semua akibat ulah bangsa Israel yang menggerutu atas keadaan yang mereka alami dan tidak percaya akan janji Tuhan.

Ucapkanlah hal-hal positif, perkatakanlah Firman Tuhan dan mengucap syukur atas segala hal.
Dalam keadaan seburuk apapun, kita harus tetap mengendalikan lidah kita agar tidak mengucapkan kata-kata yang mendatangkan kutuk atas hidup kita.
Tetap perkatakan Firman Tuhan dalam segala keadaan, maka Dia akan mengambil alih hidup kita dan memberikan jalan keluar atas segala masalah yang kita hadapi. Dan kita akan melihat janji Tuhan digenapi dan berkatNya mengalir dalam kehidupan kita.

.

“Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman. ” Ams 10:11

“Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati. ” Ams 15:4

“Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran. ” Ams 21:23

(diambil dari pelitahidup.com)

Rabu, 07 Juli 2010

Doa..

Doa Bapa Kami

Jangan katakan BAPA
Jika sehari-hari engkau tidak hidup sebagai anak
Jangan katakan KAMI
Jika engkau hidup tersendiri dalam ke-egoisan-mu
Jangan katakan YANG ADA DI SURGA
Jika engkau hanya memikirkan hal-hal duniawi
Jangan katakan DIMULIAKANLAH NAMA-MU
Jika engkau sombong dan tidak menghormati-Nya
Jangan katakan JADILAH KEHENDAK-MU
Jika engkau tidak meneriman, ternyata kehendakNya berat dan pahit
Jangan katakan BERILAH KAMI REJEKI PADA HARI INI
Jika engkau tidak prihatin pada mereka yang lapar, haus, orang buta huruf dan tanpa harapan hari esok
Jangan katakan AMPUNILAH KESALAHAN KAMI
Jika engkau masih menyimpan kebencian terhadap saudaramu
Jangan katakan JANGANLAH MEMBAWA KAMI KE DALAM PENCOBAAN
Jika engkau masih bermaksud berbuat dosa
Jangan katakan LEPASKANLAH KAMI DARIPADA YANG JAHAT
Jika engkau tidak berani mengambil posisi melawan kejahatan
Jangan katakan AMIN
Jika engkau tidak bersungguh-sungguh dengan doamu

Selasa, 06 Juli 2010

Peduli VS Cuek

Matius 2: 1-13

Dalam kehidupan kita terlihat ada dua gaya yang akan muncul yaitu: kita memberikan respon/tanggap atau kita membiarkan begitu saja atau cuek, masa bodoh dengan apa yang ada.

Terkadang kita lebih mengambil sikap masa bodoh atau cuek dari pada kita menjadi peduli, beberapa tahun yang lalu ada selogan yang cukup tenar "Cuek Is D Best". Memang ketika kita cuek rasanya tidak banyak masalah karena kita cenderung untuk tidak memperdulikan apa yang terjadi di sekitar kita (masa bodo) dan sekitar juga masa bodo dengan kita dan yang terjadi adalah..masalahmu ya masalahmu, masalahku ya masalahku mungkin masalahmu berat tetapi aku tidak mau ikut campur karena itu tanggunganmu. wah enak ga tuh... kalo seumpama kita ada kematian masa ya gali kuburan sendiri,terus siapa yg akan menutup kuburannya??

orang enggan untuk care atau peduli kerena biasanya ketika mereka peduli maka seakan masalah yang muncul tidak menjadi sedikit malah tambah "bejibun", kita seakan terikat dengan itu dan bagi mereka yang mudah berbelas kasihan ini adalah "jebakan" jitu yang mau tidak mau menyeret mereka dalam masalah/pergumulan itu semaki dalam dan hasilnya?? susah untuk keluar dan juga melepaskan diri..
Jadi.. CUEK ga bagus tapi PEDULI juga seakan ga nyaman...jadi bagaimana??

Di Matius 2:1-13 ada 4 tokoh yang dibicarakan disana
1. orang Majus
2. Herodes
3. Iman dan Ahli Taurat
4. Seluruh Yerusalem (penduduknya)

dari tokoh ini ada yang cuek.. dan ada yang peduli yuk kita lihat sama2

YANG CUEK:
1. Ahli Taurat dan Imam Kepala
Mereka tahu betul tentang kelahiran mesias bahkan tempat kelahirannya pun tahu dengan pasti. Memang yang tidak mereka tau tuh kapan hal itu terjadi
Tetapi memang tidak salah juga sih.. Beberapa waktu sebelum kelahiran Yesus, ada banyak orang yang memperjuangkan kebebasan orang Yahudi dari penjajahan pemerintahan Romawi untuk menjadi negara merdeka seperti dulu kala. Tetapi beberapa dari mereka jatuh pada kesalahan dengan mengaku sebagai mesias (sang pembebas). Kemungkinan ini yang menjadi dasar mengapa mereka mengambil sikap CUEK. mungkin mereka lelah dengan adanya "pemberontak-pemberontak" yang mengaku sebagai mesias maka jika ada kabar yang serupa mereka akan cenderung mengabaikannya dan merasa itu adalah angin lalu saja.

nah, kita juga sering mengambil sikap cuek dan tidak mau tahu katika sekeliling kita membuat kita merasa dibohongin, Kesal atau adanya ketidakpastian yang terus menerus yang mengakibatkan kita lelah untuk mendengar dan kurang tajam dalam melihat situasi dan kejadian yg ada, apalagi kalau hal itu menjadi 'Habit' atau kebiasaan orang-orang disekitar kita. Maka cenderung kita adalah "memukul rata" dengan kejadian yang sebelumnya.
contoh: pengamen yang pura-pura (baik itu pura-pura cacat,belom makan beberapa hari, sakit dll). Hal ini membuat kita tidak tau mana yang jujur dan mana yang tidak. Akibat dari kecenderungan sikap Cuek kita ini adalah kita melewatkan kesempatan besar yang hadir dalam kejadian yang kita alami, seperti hanya Imam kepala dan ahli Taurat mereka melewatkan kesempatan besar melihat Allah yang menjadi manusia sang Pembebas dan juga Sang Mesias pembawa kedamaian.

Terkadang keadaan "memaksa" kita untuk cuek,tidak peduli dan masa bodoh pada keadaan sekitar tetapi itu membuat kita tidak lagi tajam dalam menganalisa keadaan sekitar yg mungkin membutuhkan perhatian kita.jadi kita masi akan tetap CUEK ataukah kita akan tetap menajamkan kewaspadaan kita akan berita besar yang Allah "selipkan" dalam rutinitas dan habit orang sekitar yang menjemukan kita?

2. Orang-orang Yerusalem
Secara khusus seharusnya mereka sudah tahu mengenai Mesias karena secara tradisi mereka adalah orang yang mengenal Alkitan sejak kecil..tetapi yang mereka lakukan hanya terkejut dan mungkin menjadikan berita ini sebagai gosip hangat yang beredar dari rumah ke rumah, di kumpulan mereka mengambil air bersama atau ketika mereka mengadakan perkumpulan di pintu gerbang. Bisa jadi mereka ada yang percara tapi kemudian ragu karena banyaknya pemberitaan yang simpang siur, atau mungkin ada yang mencoba untuk menyelidikinya dan kekurangan bukti yg kuat (apalagi ditambah banyaknya berita jadi kebingungan) wah ada banyak hal mungkin terjadi pada waktu itu di antara penduduk

tapi kembali mereka hanya terkejut dan "do nothing" sehingga kesempatan itupun lewat begitu saja. bisa jadi pemilik penginapan yang memberikan kandangnya pun melewatkan kesempatan ini.

YANG PEDULI
1. Raja Herodes
Dari apa yang kita baca kita tahu bahwa dia sangat peduli dengan kelaran Yesus, mungkin ini karena orang Majus menyebutnya sebagai “Raja orang Yahudi” sedangkan yang menjadi raja yang berkuasa pada masa itu adalah Dia Herodes. Kepedulian Herodes pada saat itu adalah kepedulian untuk menyelamatkan tahta atau kedudukannya. Banyak hal yang dia telah lakukan untuk bisa menjadi seorang raja seperti pada saat itu. Tetapi tiba-tiba ada yang menggantikan dia??!! wah ini sebuah ancaman...jangankan orang lain, keluarga sendiri yang kelihatannya menganam kelangsungan tahtanya saja dia bunuh..

Herodes memang punya kepedulian tapi itu kepedulian palsu, kepeduliannya hanya untuk menyelamatkan karier dan posisinya

coba kita lihat..
paska pemilu kemarin berapa banyak kepedulian palsu yang terungkap dan dengan tanpa malu diperlihatkan dan diakui oleh beberapa caleg yang gagal mendapat dukungan suara sehingga gagal mendapatkan kekuasaan. ini beberapa contoh yg bisa saya kumpulkan:
- menarik kembali barang-barang pemberian (karpet, alat musik, tiang listrik, tabungan@50rb dll)
- menutup satu-satunya TK yang ada sampai banyak anak yang sekolah disana menjadi terlantar (TK itu didirikan oleh caleg yang akhirnya tidak mendapat suara yg cukup dan tidak mendapat kekuasaan)
- memutuskan jembatan yang dibangun untuk menghubungkan 9 desa (karena tidak lolos maka jembatan yg dibangun diputuskan lagi)

dan ada banyak tindakan tak terpuji lainnya. apakah dengan berbuat begitu mereka akan mendapatkan simpati?! tidak yg ada mereka akan mendapat caci maki dan makin jelaslah bahwa segaa kebaikan mereka selama ini ada pamprihnya dan membutuhkan timbal balik..tidak tulus dan tidak semanis yang terlihat..

apakah kitapun melakukan hal ini?? kepedulian kita pada sekeliling adalah kepedulian palsu yang menginginkan balasan, kepedulian supaya kekuasaan kita menjadi langgeng, kepedulian yg menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati yg palsu?? menjilat untuk mendapatkan posisi??
jika memang itu yg kita lakukan ingatlah itu tidak sesuatu yg abadi dan tidak membawa harum nama Tuhan

2. Orang-orang Majus
ini adalah kepedulian yang perlu diacungi jempol karena mereka walaupun tidak banyak mengetahui tentang Mesias tetapi mereka tidak mengabaikan tanda dan keajaiban juga kesempatan yang diberikan kepada mereka.
jarak, waktu dan bahaya yang mengintai mereka dalam perjalanan bukan merupakan halangan yang besar bagi mereka. Mereka rela korbankan semua itu untuk melihat dan menemukan keajaiban besar dan Tuhan tidak membiarkan mereka tidak menjadi kecewa walaupun yang mereka dapatkan adalah seorang bayi yang bukan berada di lingkungan kerajaan tapi di sebuah rumah yang sederhana, mereka mereka sangat bersukacita (mat 2:10)tak hanya itu saja mereka yg telah mempersiapkan hadiahnya memberikan hadiah itu dengan bersujut seperti kepada seorang yang sangat tinggi kedudukannya.

ketika kita memang peduli pada sesuatu pastilah tak ada halangan yg menjadikan kita berat melangkah seberapapun besar halangan itu akan menjadi semangat bagi kita untuk mencapai apa yang menjadi keinginan kita..dan ketika menemukan hasil yang tidak seperti apa yang kita bayangkan/prediksikan hati-hatilah jangan jatuh pada kekecewaan karena itu kita tidak akan melihat indahnya anugerah yg Tuhan telah siapkan dan tidak akan pernah merasakan sukacita yg penuh.


apa yg dapat kita ambil:
kalo kita CUEK: maka kita akan melewatkan hal-hal yang besar yag akan terjadi

Kalo kita PEDULI(palsu): lama kelamaan akan terihat dan tercium "kebusukan" dibalik kepedulian yang palsu, setiap kebusukan yang ditutupi akan tercium juga. dan kepedulian ini akan terkesan (dan memang begitu) Egois dan mementingkan diri sendiri

Kalo kita Peduli: kita akan mendapatkan sukacita yang penuh dan tidak melewatkan sesuatu yg telah Allah buat unt kita..
tapi hati-hati untuk tidak jatuh dalam kekecewaan ketika hasil dari kepedulian kita tidak seperti apa yg kita harapkan.

SELAMAT BER-PEDULI

Trust in God Plan

Matius 1:18-25
Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi...Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,(Matius 1:19-20,24)

Ini bukan cerita mengenai kelahiran Tuhan Yesus tetapi lebih banyak menceritakan mengenai pergumulan Yusuf kerika akan mengambil bagian dalam hidup maria dan sekaligus mengambil bagian dalam sebuah rancangan besar.

Maria lebih dahulu taat dengan segala konsekuensi yang ada di depan, termasuk salah paham dan penolakan dari Yusuf yang pada waktu itu menjadi tunangannya. Bukan perkara yang mudah untuk mengkomunikasikan keadaan yang sangat rumit ini apalagi berhubungan dengan kebudayaan pada waktu itu. Hukuman rajam sudah menanti Maria jika dia ketauan hamil sebelum sah menjadi istri Yusuf, tetapi Maria sudah menyerahkan kepada Tuhan segala yang terjadi, penyerahan total Maria terlihat dalam ucapannya kepada Malaikat Tuhan yang mendatanginya "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."(Lukas 1:38). Dan dalam pergumulan yang besar ini Allah yang bertindak sebagai perencana tidak tinggal diam dan tidak membiarkan Maria kebingungan seorang diri. Mungkin pada waktu itu Maria mengalami kebingungan bagaimana membicarakan perihal ini kepada Yusuf, tetapi Tuhan sangat luar biasa Dia bekerja dengan cara yang tidak terbayangkan dan Dia membuka jalan untuk kesesakan dan pergumulan yang dialami oleh umatNya yang telah menyerahkan diri.

"Allah telah membuat rencana bagi kita maka yakinlah Allah juga telah membuka jalan..lalu apa lagi yang akan kita takutkan?"

Coba lihat..bahkan waktu Yusuf baru mempertimbangkan dan belom memutuskan Allah telah campur tangan disana. Ia memberitahukan apa yang terjadi.
Hebatnya...Yusuf tidak lagi ragu, dia mantap mengambil Maria dan tidak mensia-sia kan tapi mengasihi dan menghormatinya (lihatlah apa yang Firman Tuhan tuliskan tentang sikap Yusuf kepada Maria ay 24-25)
Yusuf percaya bahwa itu adalah perintah Tuhan tanpa bertanya-tanya ataupun meragukannya. ini terjadi karena ada hubungan yang indah dan akrab antara Yusuf dan Tuhan.

renunganku:
dari apa yang kurenungkan aku mendapatkan beberapa hal yaitu:
a. ketika Allah meminta kita untuk melakukan sesuatu maka yakinlah bahwa Allah tidak tinggal diam dan Dia telah menyiapkan jalan bagi kita untuk bisa melakukan rencananya dengan baik..

b. Allah memang menyiapkan rencana dan jalan untuk kita lalui tetapi yang harus kita kerjakan adalah memberikan semua hati kita kepadaNya dan tidak sedikitpun meragukan semua yang Dia berikan kepada kita

c. Belajar percaya dan bersandar total kepada Allah walaupun jalan yg kita lalui tidak semulus dan se enak yang kita pikirkan dan bayangkan

Kamis, 28 Januari 2010

Jatuh..bangun..jatuh agi..bagun lagi ga ya??

ketika aku "mengobrak abrik" perjanjian Lama dan perjanjian baru berhubungan dengan aku membaca silsilah Yesus Kristus aku menjadi tersadar akan sesuatu..begitu banyak orang yg Tuhan berikan kepercayaan untuk memegang jabatan tertentu..begitu banyak mereka yg menjalankan kehidupan dengan tunduk penuh pada Allah tapi tak jarang juga dari mereka yg hidup dalam ketundukan itu malahan mereka yg jatuh dalam ketidak taatan mereka melakukan apa yg dipandangnya benar bukan dalam mata Tuhan tetapi benar menurut penilaian mereka sendiri

ada beberapa raja yg Tuhan ijinkan untuk memimpin umat Israel tetapi tidak semua raja adalah orang yg baik dan benar dimata Allah mereka ada yg begitu mencintai harta ada yg begitu mencintai kekuasaan dan menggunakan berbagai cara untuk bisa mendapatkan apa yg menjadi keinginan hatinya..bahkan ada dari raja itu yg pertama2 mereka memerintah begitu bergantung dengan Tuhan tetapi ketika mereka diakhir masa pemerintahannya mereka jatuh dalam dosa dan melakukan segalanya tanpa Tuhan.

ada juga nabi yg tidak mau melakukan apa yg Tuhan inginkan merasakan apa yg Tuhan berikan adalah salah dan sangat tidak membela umat sendiri sehingga mangkir dari tugas yg Tuhan berikan dan ada juga yg tidak bisa mendidik anak mereka dengan baik sehingga keluarganya tidak menjadi panutan dan membawa dosa yg besar..

dan banyak hal yg lain yg Tuhan tunjukkan dalam Alkitab mengenai perjalanan manusia dengan Tuhan ada yg setia dan karena dia 1 kali tidak melakukan yg Tuhan perintahkan membuat dia tidak bisa melihat tempat yg menjadi tujuan perjalanannya
tapi satu hal mereka yg berhasil sampai akhir adalah mereka yg terus mendengarkan perkatakan Tuhan dan melakukannya dengan segenap hati walaupun terasa berat dan juga terkesan aneh, seperti yg dilakukan oleh nabi Yeremia dan juga Hosea..

dengar dengaran dengan Tuhan itu kunci supaya kita tidak jatuh dalam dosa dan berjalan bersama Tuhan. satu penggalan di cerita tentang Raja Abia di 2Taw 13:18 dikatakan "orang Yehuda menjadi kokoh, karena mereka mengandalkan diri kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka" kalau Tuhan menjadikan mereka kokoh maka kita pun akan Tuhan jadikan kokoh karena kita mengandalkan diri pada Tuhan...

karena itu ketika kita jaruh kita akan bangun dan bangun lagi...karena tidak ada yg bisa menjatuhkan kita lagi selama kita mengandalkan diri pada Tuhan

Matius 1:1-17

KItab ini dibuka dengan daftar silsilah Yesus Kristus. Memang silsilah ini bukan sesuatu yg asing lagi bagi pendengar dan pembaca pada waktu itu karena mereka adalah orang Yahudi yg mempunyai pengetahuan yg oc tentang kisah dalam PL

Matius memulai dengan menyatakan bahwa Yesus adalah anak Daud, anak Abraham dan sekaligus mengingatkan mereka pada janji Allah kepada Daud.

Matius tidak hanya mengembalikan memori pembacanya tentang janji Allah pada Daud dimana Mesias lahir di dalam garis keturunannya tetapi juga mengingatkan pada hampir seluruh perjalanan kehidupan orang Israel pada waktu itu, baik yg sebelum Daud maupun yg sesudahnya dengan berbagai macam peristiwa yg menyertainya (memang ga dijelaskan langsung dalam silsilah apa aja peristiwa yg terjadi, tapi biasanya ketika kita menyebutkan nama pasti akan terbayang kejadian apa yg berhubungan dengan nama itu)

a) Disebutkannya wanita dalam silsilah
setau saya pada waktu/jaman itu wanita adalah no 2 dan tidak masuk dalam silsilah pada umumnya tetapi dalam silsilah Tuhan Yesus ada menyebutkan beberapa wanita. bukan hanya wanita biasa tetapi ada juga wanita yg "luar biasa" dan ada yg bisa dianggap tidak layak untuk masuk dalam silsilah Mesias.
1. Rut, dia adalah menantu dari Naomi dan dia adalah orang Moab dan ada yg mengatakan bahwa kemungkinan dia adalah mantan dari wanita yg bertugas dikuil untuk mempersemahkan anak2 sebagai persembahan kepada dewa. tetapi dengan iman dan penyataannya yg luar biasa diapun Tuhan pakai
2. Istri Uria (bersyeba), disini jelas menunjukkan kesalahan yg dilakukan Daud kepada Tuhan dan Uria. Pada bagian ini tidak dikatakan istri Daud tetapi Istri Uria.
3. Tamar, menantu dari Yehuda yg Yehuda sangka seorang perempuan sundal dan akhirnya melahirkan anak bagi Yehuda
4. Rahab, perempuan sunda yg menyembunyikan pengintai dari Israel sewaktu mereka melihat2 kota yerikho

b) Dimasukkannya raja2 yg kejam
dalam silsilah ini juga ada raja2 yg kejam dan yg dikatakan Alkitab dengan "tidak melakukan apa yg benar dimata Allah" atau "melakukan yg jahat di mata TUHAN". seperti raja Yoram, Ahas, Manasye, Amon, Yekhonya. jujur waktu membaca ini terbersit di kepala mengapa Tuhan membiarkan mereka melakukan itu (walaupun Tuhan juga memberikan hukuman pada mereka) dan mengapa mereka tidak dibunuh dan dilenyapkan saja dari dunia ini supaya tidak ada mereka yg membawa pengaruh yg buruk kepada rakyatnya dan membawa dosa masuk lebih dalam dan lenyap seperti bangsa2 yg tidak taat..dan ketika kurenungkan aku menjadi mengerti saat membaca 2 Tawarikh 21:7. Semua ini Tuhan buat bukan untuk menunjukkan betapa lemahnya manusia tetapi lebih kearah betapa besarnya kasih Allah dan kesetiaan Allah pada janjiNya pada umat, Dia tidak pernah berubah, karena itu seharusnyalah kita menaruh percaya dan berharap penuh padaNya karena apa yg Dia janjikan tidak akan pernah diingkari apalagi dilupakan walaupun dihadapkan pada ketidaksetiaan dan kejahatan manusia.

C) disana disebutkan juga pembuangan ke babel
Setiap orang pasti tidak ingin untuk mengingat kenangan buruk bahkan yg pahit dalam hidupnya, sebisa mungkin semua itu terhapus dari semua memori kita. tetapi dalam silsilah ini mereka diingatkan kembali pada kenangan pahit yg dialami oleh nenek moyang mereka yaitu "Pembuanga ke Babel" suatu kenangan yg sangat perih dimana mereka dari orang merdeka menjadi budak dan tawanan dan mereka juga melihat kehancuran dari Bait Allah,kota Yerusalem dan mereka yg tidak tertawan yg ditinggal disana menjadi sangat derita karena adanya kemiskinan dan berbagai penjarahan yg dilakukan oleh daerah2 sekitarnya, kesedihan, ketakutan, trauma semua mungkin masih segar diingatkan pada mereka, tetapi dari sanalah Tuhan memurnikan kemabali umatNya dan disana juga mereka mulai kembali pada Allah kerinduan mereka untuk menyembah dan beribadah pada Allah muncul walaupun dalam lingkungan yg penuh dengan penyembahan berhala sehingga muncullah sinagoge.

disini aku merenungkan bahwa silsilah Yesus Kristus yg diceritakan oleh Matius tidak hanya menunjukkan dan memberitakan siapakah Yesus itu dengan menyatakan Yesus adalah Mesias yg dijanjikan Allah kepada umatNya dan yg dijanjikan lahir dari keturunan Daud, tetapi juga mengingatkan kepada orang2 pada waktu itu setiap kejadian yg telah terlewati dalam perjalanan kehidupan mereka. diatas semuanya itu tidak ada yg bisa menghalangi Allah untuk menunjukkan, menyatakan dan menggenapi janji dan kasih setianya, walaupun diselingin dengan kejatuhan dan ketidaktaatan manusia.

Kasih dan janji Allah tidak terhalangi oleh kejatuhan dan ketidak setiaan manusia
dan janji Allah walau seakan "tertunda" dengan waktu yg begitu lama (dari kejatuhan manusia di taman eden sampai pada Kristus lahir) tapi sebenarnya Tuhan tidak melupakannya dan tidak menundanya tetapi menggenapkan pada waktunya

untukku hari ini:
aku mau percaya sepenuhnya pada janji Allah walaupun terasa tak tampak tapi aku yakin tak pernah terlupakan..