Jumat, 06 Mei 2011

pelajaran tentang bersenag-senang dengan uang

Sebuah pernyataan mengatakan, "Uang membuat Anda bahagia jika
digunakan untuk kepentingan orang lain." Banyak orang akan meragukan
kebenaran pernyataan ini. Orang sudah terbiasa dengan pemahaman yang
umum, bahwa yang paling beruntung adalah yang menerima uang. Si
pemberi uang pastilah rugi. Sungguh berbeda dengan apa yang Alkitab
ajarkan tentang memberi, " ... Adalah lebih berbahagia memberi dari
pada menerima." (Kis 20:35). Coba simak cerita berikut ini:

Suatu sore, seorang mahasiswa berjalan bersama dosennya yang cukup
dekat dengan para mahasiswa. Ketika sedang berjalan, mereka melihat
sepasang sepatu butut di tepi jalan. Mereka yakin sepatu itu adalah
milik seorang pekerja rendahan yang bekerja di hutan. Sang mahasiswa
berpaling pada dosennya seraya berkata, "Mari kita sembunyikan
sepatunya, lalu kita bersembunyi di balik semak-semak sambil melihat
apa yang terjadi kemudian." Dosen itu pun menjawab, "Sobatku, kita
tidak seharusnya bersenang-senang dengan mengorbankan orang miskin.
Engkau dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, dan itu akan
mendatangkan kesenangan besar dalam dirimu. Caranya adalah memasukkan
uang ke dalam sepatu bututnya. Setelah itu kita berdua bersembunyi
untuk melihat reaksi orang tersebut."

Mahasiswa itu pun melakukan seperti yang dikatakan sang dosen, lalu
mereka bersembunyi di balik semak-semak. Tak lama kemudian, si empunya
sepatu keluar dari hutan dan bergegas hendak mengambil sepatunya.
Ketika memasukkan kaki ke salah satu sepatu, ia merasakan ada benda
yang mengganjal. Ia pun merogoh ke dalam sepatu. Ia nampak terkejut
dan keheranan karena ada uang dalam sepatunya. Ia memegang sambil
menatap uang tersebut, lalu melihat ke sekelilingnya apakah ada orang
di sekitarnya. Tapi, ia tidak melihat seorang pun di sana. Lalu ia
memasukkan uang itu ke dalam kantongnya, sambil memasang sepatu
lainnya.

Tapi, lagi-lagi ia terkejut karena di dalam sepatunya yang satu itu
pun terdapat uang. Perasaan haru menguasainya, ia jatuh tersungkur dan
menengadah ke atas. Doa ucapan syukur terdengar jelas dari mulutnya.
Ia berbicara mengenai istrinya yang sakit, serta anaknya yang
kelaparan karena tak ada uang. Ia bersyukur atas kemurahan yang Tuhan
berikan melalui orang yang tidak ia ketahui. Melihat itu, sang
mahasiswa meneteskan air mata. ia berpaling pada dosennya seraya
berkata, "Kau telah memberiku pelajaran yang tak akan kulupakan. Kini
aku mengerti apa yang tertulis dalam Alkitab bahwa lebih berbahagia
memberi daripada menerima."

Hari ini mintalah kepada Tuhan agar Ia mempertemukan Anda dengan
seseorang yang sangat membutuhkan pertolongan. Temukan kebahagiaan
yang lebih, dengan cara memberi. Bukan masalah besar kecilnya
pemberian itu, jika Anda memberi dengan hati, maka orang lain akan
memuliakan Tuhan, dan Anda akan merasakan kebahagiaan yang lebih.

Salah satu cara membuat hidup bermakna adalah memberi kepada orang lain.

Kisah Para Rasul 20:35

(35) Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa
dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan
harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah
mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar